Friday 10 May 2013

CONTOH PEMBUATAN MAKALAH


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Tempe merupakan salah satu makanan yang sering di konsumsi oleh masyarakat. Tempe merupakan salah satu produk olahan berbasis bioteknologi, merupakan bidang ilmu yang vital dan berhubungan dengan bioteknologi pertanian, metode ini sebenarnya telah dilakukan sejak jaman dahulu. Tetapi hal ini belum di sadari oleh masyarakat umum.

B.     Tujuan
Karya ilmiah ini dibuat untuk memnuhi tugas karya tidak mengikuti study tour. Serta dengan tujuan agar pembaca dapat mengerti tentang gizi yang terkandung dalam kedelai setelah di olah menjadi tempe. Serta pembaca dapat mengerti cara pembuatan tempe dengan baik dan benar.
Tidak lupa juga agar para siswa mengerti tentang cara mendirikan pabrik rumahan sendiri. Karena ditengah sulitnya perekonomian saat ini menuntut semua orang untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri bukan hanya tergantung dari pekerjaan yang di berikan oleh orang lain kepada kita.

C.    Tujuan Penulisan Karya Tulis
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah :

  1.  Untuk memenuhi persyaratan karena tidak mengikuti study tour tahun pelajaran 2012 – 2013.
  2.  Belajar mencari masalah (bidang produksi) yang untuk di uraikan dan disampaikan hingga selesai.
  3.  Menambah pengetahuan terutama dalam produksi penjualan tempe.




D.    Metode Penulisan
Untuk dapat membuat karya tulis ini, penyusun memerlukan bahan-bahan dan data-data serta keterangan-keterangan. Oleh karena itu penyusun menggunakan seberapa metode antara lain.
1.        Metode Interview (wawancara)
Yaitu suatu metode dengan mencari keterangan dan beratanya tentang permasalahan yang diperlukan dari seorang yang mengetahui secara langsung dan sambil mencatat hal-hal yang dianggap nya ada hubungannya dengan permasalahan tersebut.
2.        Metode Informasi
Yaitu penulis mencari informasi dari buku-buku yang menunjang dalam pembuatan karya tulis ini.







BAB II
PEMBAHASAN


1.      Cara Pembuatan Tempe
  1. Cara sederhana
Cara sederhana adalah cara pembuatan tempe yang biasa dilakukan oleh para pengrajin tempe Indonesia. Kedelai setelah dilakukan sortasi (untuk memilih kedelai yang baik dan bersih) dicuci sampai bersih, kemudian direbus yang waktu perebusannya berbeda-beda tergantung dari banyaknya kedelai dan biasanya berkisar antara 60-90 menit.
Kedelai yang telah direbus tadi kemudian direndam semalam. Setelah perendaman, kulit kedelai dikupas dan dicuci sampai bersih. Untuk tahap selanjutnya kedelai dapat direbus atau dikukus lagi selama 45-60 menit, tetapi pada umumnya perebusan yang kedua ini jarang dilakkan oleh para pengrajin tempe. Kedelai setelah didinginkan dan ditiriskan diberi larut tempe, dicampur rata kemudian dibungkus dan dilakukan pemeraman selama 36-48 jam (gambar 20).
Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti daging. Akibatnya sekarang tempe di produksi dibanyak tempat di dunia.
Teknik pembuatan tempe ini telah dikerjakan masyarakat Indonesia khususnya bermula dari masyarakat Jawa selama beberapa abad yang lalu dengan prosedur pembuatannya masih sangat sederhana. Berbagai bahan dasar yang dapat digunakan dalam pembuatan tempe, tetapi yang paling populer dan paling banyak dipergunakan adalah tempe berbahan dasar kedelai.
Untuk memperoleh tempe yang berkualitas baik, maka kedelai yang digunakan juga harus berkualitas baik dan tidak tercampur dengan biji-bijian yang lain, seperti jagung, kacang hijau dan biji-bijian lainnya. Selain itu prosedur pengolahan harus dilakukan dengan cermat. Proses pembuatan tempe pada dasarnya adalah proses menumbuhkan spora jamur tempe, yaitu Rhizopus sp, pada biji kedelai.
Dalam pertumbuhannya yang satu dengan biji kedelai lainnya, sehingga biji-biji kedelai ini membentuk satu massa yang kompak. Massa kedelai inilah yang selanjutnya disebut sebagai tempe, sehingga protein-protein dalam biji kedelai ini mudah dicernakan. Yaitu dengan terciumnya bau amoniak. Adanya bau amoniak pada tempe menunjukkan banhwa tempe tersebut mulai mengalami pembusukan. Bau amoniak ini masih terasa sekali pun tempe telah dimasak, sehingga dapat menurunkan cita rasa konsumen.
Oleh karena itu, agar diperoleh tempe yang berkualitas baik dan tahan agak lama, maka selama proses pembuatan tempe perlu diperhatikan mengenai sanitasi dan kemurnian bibit (inokulum) yang akan diunakan.
  1. Alat dan Bahan
Alat
1.      Baskom
2.      Saringan
3.      Dandang
4.      Cetakan tempe
5.      Sagu urie meratakan tempe

  1. Bahan
1.      Kacang kedelai
2.      Ragi tempe (inokulum RAPRIMA) atau biarkan murni Rhizopus sp.
3.      Kantong plastik, atau daun pisang atau daun jati
Cara kerja
Cucilah tampah, ayakan, kipas dan cukil yang akan digunakan kemudian dikeringkan.
Bersihkan kacang kedelai dari bahan-bahan lain yang tercampur, kemudian cuci hingga bersih.
Rendam kacang kedelai yang telah dicuci bersih selama 12-18 jam dengan air dingin biasa (proses hidrasi agar biji kedelai menyerap air sebanyak mungkin).
Lepaskan kulit biji kedelai yang telah lunak, kemudian cuci atau bilas dengan menggunakan air bersih.
Kukus / rebus biji kedelai tersebut sampai empuk.
 Setelah biji kedelai terasa empuk, tuangkan biji-biji tersebut pada tampah yang telah dibersihkan, lalu diangin-angin dengan kipas / kipas angin sambil diaduk-aduk hingga biji-bijian tersebut terasa hangat.
Taburkan ragi tempel (RAMPRIMA) yang telah yang telah disiapkan sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk supaya merata (1,5 gram ragi tempe untuk 2 kg kedelai)
Siapkan kantong plastik atau daun pisang, atau daun jati untuk pembungkus. Bila kantong plastik yang digunakan sebagai pembungkus, berilah lubang-lubang kecil pada kantong tersebut dengan menggunakan lidi atau garpu.
Masukan kedelai yang telah diberi ragi tempe (RAPRIMA) kedalam pembungkusnya, atur ketebalannya sesuai dengan selera
Proses fermentasi 63256 kacang kedelai ini pada suhu kamar selamat satu atau dua hari atau hingga permukaan kacang kedelai tertutupi jamur.

Catatan

Perhatikan kebersihan tempat kerja dan kebersihan peralatan kerja akan meningkatkan kualitas tempe yang dihasilkan.
Suhu ruang yang lebih hangat mempercepat proses fermentasi jamur pada tempe.


 Untuk makalah lengkapnya bisa di download disini


0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih telah membaca Postingan ini, Jika Anda menginginkan agar Blog ini selalu menjadi Inspirasi buat Anda, sedikit saran dan masukan bisa di tulis di sini,