Saturday 27 April 2013

Macam - Macam Bencana Alam



1. GEMPA BUMI DIENG
Adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik
Kerusakan tersebar di enam desa Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara. Selain itu, dua warga juga dilaporkan patah tulang.
"Korban merupakan ibu dan anaknya. Mereka saat ini telah dirujuk ke RSUD Margono Soekarjo Purwokerto setelah sempat dirawat di RSUD Banjarnegara," kata Kepala Desa Kepakisan, Hamid di Dieng, Sabtu (20/4). Demikian tulis Antara. Jumlah bangunan yang mengalami kerusakan mencapai 311 unit terdiri 34 unit rusak berat, 27 rusak sedang, 78 rusak ringan, dan 172 unit belum teridentifikasi kerusakannya. Keenam desa tersebut, yakni Sumberejo, Kepakisan, Pekasiran, Dieng Kulon, dan Pesurenan, Kecamatan Batur, serta Desa Gembol, Kecamatan Pejawaran. Selain itu, gempa juga merusak bangunan SD Negeri 1 Sumberejo, Masjid Nurul Huda Sumberejo, Kantor Desa Kepakisan, Madrasah Kepakisan, Poliklinik Desa Kepakisan, Masjid Wiroyoso, Masjid Dieng Kulon, Masjid Al Huda Pekasiran, Puskesmas Pembantu Pekasiran, Pondok Pesantren Al Hidayah, dan sejumlah fasilitas umum lainnya. Terpisah, dalam rapat koordinasi yang juga dihadiri Bupati Wonosobo Abdul Kholiq Arif dan Wakil Bupati Batang H Soetadi serta sejumlah pejabat lainnya, diketahui bahwa jumlah pengungsi akibat gempa yang terjadi pada Jumat malam lebih dari 5.000 jiwa.
2. TANAH LONGSOR PANDEGLANG
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Banjir bandang dari aliran sungai Gunung Jingjing yang terjadi Sabtu (6/4) kemarin mengakibatkan tanah longsor di Desa Ramea, Kecamatan Mandalawangi , Kabupaten Pandeglang, Banten. Tanah longsor itu menyebabkan 383 rumah dengan jumlah 1.915 orang terisolasi. Menurut informasi yang dihimpun merdeka.com, longsor terjadi pada 6 April 2013 pukul 18.30 dan 20.00 WIB. Longsor terjadi di tiga titik di Desa Ramea yaitu di Kampung Kadu Pedang, Kampung Pasir Pinang dan Kampung Kadu Jangkung. Akibat longsor itu, sebanyak 4 rumah hilang dan 13 rumah rusak parah. Ribuan orang terisolir karena jembatan di kedua ujung desa terputus dan terhalang ratusan meter kubik batang pohon besar yang terbawa oleh arus dari gunung. "Masyarakat masih terisolir, tapi saya telah berkoordinasi dengan PU Provinsi untuk mendatangkan alat berat, karena tidak mungkin dibersihkan secara manual," ujar Wakil Ketua Tagana Banten, Dadan S, Minggu (7/4).
Hingga kini, masyarakat yang rumahnya hilang dan mengalami kerusakan mengungsi ke tenda-tenda pengungsian dan juga ke rumah sanak saudaranya. Sejauh ini belum ada informasi adanya korban jiwa atau korban hilang yang di sebabkan oleh longsor tersebut.

3. ANGIN PUTTING BELIUNG PEMALANG
Puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Sebanyak 88 bangunan di Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, rusak parah setelah diterjang angin puting beliung Kamis dini hari. Ke 88 itu terdiri dari bangunan rumah, kantor dan musalah. Ketiga titik desa yang dilanda angin puting beliung adalah Desa Ampelgading (9 rumah, termasuk musala), Desa Karangtengah (17 rumah termasuk kantor Kecamatan Ampelgading) dan Desa Banglarangan(62 rumah). Kerusakan paling parah terjadi di Desa Banglarangan. Sekretaris Kecamatan Ampelgading, Martonosaat saat dikonfirmasi mengatakan, peristiwa itu berawal dari hujan yang turun deras disertai petir dan angin kencang yang terjadi selama satu jam sebelum insiden itu terjadi. "Angin seakan-akan menggumpal bergulung-gulung, diiringi suara desiran yang cukup keras dari arah barat Ampelgading, dan menerjang ke timur hingga Desa Banglarangan," ungkapnya saat dihubungi merdeka.com, Kamis (28/2). Kerusakan rata-rata di bagian atap. Di kantor Kecamatan Ampelgading rusak di bagian atap, seng dan tiang atau pal listrik."Barang-barang seperti komputer, berkas-berkas surat dan almari untuk sementara dievakuasi ke luar karena basah terkena air saat hujan, termasuk satu buah musholla di Desa Ampelgading juga ikut menjadi rusak," tuturnya. Tidak ada korban jiwa dalam bencana. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
4. HUJAN BADAI
Badai adalah cuaca yang ekstrem, mulai dari hujan es dan badai salju sampai badai pasir dan debu. Badai disebut juga siklon tropis oleh meteorolog, berasal dari samudera yang hangat. Akibat hujan disertai angin kencang yang terjadi pada Rabu sore (13/2), sebanyak 177 rumah di Kota Solo, Jawa Tengah mengalami kerusakan. Selain merusak ratusan rumah, angin kencang juga menumbangkan ratusan pohon kecil dan besar, satu gapura, satu tower radio, dan tujuh baliho. "Kita belum bisa merinci berapa besar kerugian materi yang diakibatkan kejadian bencana itu. Kami masih merekapitulasi. Itu baru merupakan jumlah total kerusakan," ujar Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Solo, Suharso kepada wartawan, Kamis (14/2). Menurut Suharso, berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan, kerusakan tersebar di 10 kelurahan dan tiga wilayah kecamatan. Yakni Kelurahan Gandekan, Kedung Lumbu, dan Keprabon di Kecamatan Pasar Kliwon. Kemudian Kelurahan Jagalan, Kampung Sewu, dan Pucang Sawit di Kecamatan Jebres. Serta Kelurahan Setabelan, Kampung Baru, Kepatihan Kulon, dan Kepatihan Wetan di Kecamatan Banjarsari. "Kejadian angin ribut kemarin skalanya cukup besar, sudah bisa dikategorikan sebagai bencana. Pemkot Solo akan mengupayakan bantuan untuk warga yang menjadi korban," imbuh Suharso. Terpisah, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menegaskan dirinya sudah meminta jajaran dinas terkait untuk melakukan langkah-langkah penanggulangan. "Kami akan membantu warga yang menjadi korban. Pohon-pohon yang rantingnya membahayakan juga kita minta untuk dipangkas. Baliho-baliho besar yang sekiranya membahayakan lalu lintas agar ditertibkan," kata Rudy.
5. GUNUNG MELETUS
Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Setidaknya ada dua bongkahan besar seluas benua di bumi akan bertumbukan akibat pergeseran lempeng bumi sejauh 2, 9 ribu km di bawah Samudera Pasifik. Seperti yang diberitakan oleh The Telegraph (11/2), jika tumbukan ini terjadi, maka akan tercipta sebuah kawah sebesar negara bagian Florida, AS. Menurut para seismolog, hal ini tentunya bisa menyebabkan letusan seperti gunung berapi.  Untungnya, bahaya ini tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Diperkirakan bencana tersebut akan terjadi pada 100 hingga 200 juta tahun ke depan. Tumbukan batu ini sendiri pertama kali diketahui pada tahun 90-an. Hal ini diketahui setelah meneliti beberapa tempat vulkanik aktif di Pasifik Selatan dan Afrika. Para peneliti pun kemudian menyimpulkan bahwa hal ini akan menyebabkan kerusakan besar. Dr Michael Thorne, pemimpin penelitian, mengemukakan, "Apa yang kami deteksi adalah permulaan dari sebuah kerusakan besar di bumi". Seperti yang ditulis dalam jurnal Earth and Planetary Science Letters, disebutkan bahwa hal ini bisa menyebabkan dua macam letusan yang berbeda. Yang pertama adalah ledakan supervolcano yang mampu menghasilkan debu vulkanik yang bisa mempengaruhi kehidupan kita. Sedangkan dampak kedua adalah letusan banjir basalt yang bisa mengubur seluruh daerah di bumi di bawah batuan beku.
6. TSUNAMI
Adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Lebih 11,000 orang terkorban termasuk 43 di Malaysia dilanda ombak besar akibat gempa bumi di utara Sumatera hari ini yang paling dahsyat di dunia dalam tempoh 40 tahun. Dua negeri paling teruk terjejas ialah Pulau Pinang dan Kedah. Sebanyak 32 daripada 43 mangsa terkorban di negara ini adalah di Pulau Pinang, sembilan di Kedah dan dua lagi di Perak. Malapetaka ombak besar yang dikenali sebagai 'tsunami' yang terbentuk daripada gempa berukuran 8.9 pada skala Richter tersebut turut mengakibatkan beribu-ribu lagi hilang dan dikhuatiri terbunuh di kawasan pantai barat Asia serta kemusnahan teruk di bandar serta pulau peranginan di Malaysia, Thailand, Sri Lanka, India, Myanmar serta di Sumatera sendiri. Ombak besar setinggi hingga 6 meter menerjah pesisiran pantai negara-negara terlibat juga, yang mendatangkan malapetaka, merupakan yang kelima terbesar sejak tahun 1900. Di Malaysia, keadaan turut menjadi panik kira-kira pukul 9 pagi ini apabila bangunan-bangunan tinggi di beberapa negeri serta di ibu negara turut bergegar, kesan daripada gempa tersebut, menyebabkan orang ramai bergegas menyelamatkan diri sebagai langkah berjaga-jaga. Para pesakit terpaksa dipindahkan keluar bangunan hospital di beberapa negeri sebagai langkah berjaga-jaga. Kebanyakan mangsa di Pulau Pinang sedang berkelah dan memancing di tepi pantai di Batu Ferringhi dan di Balik Pulau, ketika ombak itu melanda kira-kira pukul 1.30 tengah hari. Perdana Menteri, Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi yang kini berada di luar negara telah mengarahkan supaya langkah segera diambil untuk mempermudahkan apa juga bantuan yang perlu dikeluarkan untuk membantu mangsa tragedi itu.
7. KEBAKARAN LIAR
Kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, atau kebakaran semak, adalah sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi juga dapat memusnahkan rumah-rumah dan lahan pertanian disekitarnya. Penyebab umum termasuk petir, kecerobohan manusia, dan pembakaran.Musi Rawas (ANTARA News) - Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatra Selatan, sehingga mengakibatkan kabut asap di daerah itu dan sekitarnya disebabkan oleh kelalaian manusia. "Penyebab kebakaran hutan dan lahan yang terjadi selama ini faktor kelalaian manusia. Coba kalau membakar hutan atau lahan yang akan dijadikan kebun sebelum dibakar direlokasi terlebih dahulu dan dilakukan pada pagi hari, karena saat itu hembusan angin tidak terlalu kencang sehingga api tidak akan menjalar ke lokasi lain," kata Kepala Bidang Pengamanan Hutan pada Dinas Kehutanan Musi Rawas, Tri Retiyanto, Kamis. Pembukaan lahan dengan cara dibakar, kata dia, baik untuk pembukaan areal pertanian dan perkebunan baru saat musim kemarau sudah dilarang pemerintah dan pihak kepolisian serta melanggar UU Nomor 41/1999 tentang Kehutanan dan UU Nomor 18/2004 tentang Perkebunan dengan ancaman 12 tahun penjara. Namun aksi ini tetap saja terjadi setiap tahunnya. Keterbatasan personil, peralatan serta anggaran yang dimiliki dinas kehutanan setempat juga menghambat kinerja petugas guna memadamkan kebakaran dalam 21 kecamatan di daerah itu. Saat ini Dishut Musi Rawas hanya memiliki 20 orang petugas penanganan kebakaran hutan yang dibagi menjadi tiga regu, dengan keanggotaan berasal dari petugas Polhut dan PNS serta dibantu beberapa relawan dengan luasan hutan dan kawasan yang diamankan mencapai 350.000 hektare.
8. BANJIR
Adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air. Suku Dinas PU Tata Air mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk segera merealisasikan pembangunan Sungai Cengkareng Drain II. Cengkareng Drain II ini nantinya akan mengatasi masalah banjir di Jakarta Barat dan wilayah Tangerang, seperti Ciledug Indah. "Kalau Cengkareng Drain II tak segera dibangun, masalah banjir di Jakarta Barat tak akan pernah selesai," kata Kasudin PU Tata Air Jakarta Barat Wagiman di kantornya, Jumat (26/4/2013). Wagiman mengungkapkan, sungai tersebut akan dibangun mulai dari paguyuban Sungai Cantika di perbatasan Karang Tengah; Kelurahan Karang Timur, Tangerang; kemudian melewati Sungai Angke di Kembangan; melintasi sungai di Cengkareng sampai Penjaringan untuk bermuara di laut di Jakarta Utara. Panjang sungai tersebut rencananya akan sama dengan Kanal Timur, yaitu sepanjang 20 kilometer. Dengan dibangunnya sungai tersebut, kata Wagiman, masalah banjir di Rawa Buaya, Jalan Daan Mogot, dan wilayah langganan banjir di Tangerang, seperti di Ciledug Indah, akan bebas dari banjir. Akan tetapi, pembangunan tersebut masih memerlukan waktu yang sangat panjang mengingat harus ada pembebasan lahan milik warga yang akan digusur untuk pembangunan tersebut.
9. TANAH LONGSOR
Tim evakuasi berhasil menemukan 6 korban longsor di Cililin, Bandung Barat, Jawa Barat. Korban yang ditemukan sudah tidak bernyawa itu langsung disambut histeris keluarga. Pantauan Liputan 6 SCTV, Senin (25/3/2013), suasana duka menyelimuti halaman musolah di Kampung Nagrog, Desa Mukapayung, Cililin. Keluarga dan handai taulan berkumpul di hadapan 6 jenazah yang berhasil dievakuasi tim gabungan. Enam korban itu ialah Agus (7), Tedi (12), Adit (5), Tika (25), Fitri (10), dan Dedi (18). Longsor terjadi pada pukul 05.30 WIB. Bencana yang menimbun 9 rumah penduduk ini disebabkan hujan lebat yang mengguyur wilayah Bandung Barat dalam dua hari terakhir. Petugas dibantu warga setempat berupaya mencari korban yang hilang dengan alat seadanya. Dari balik timbunan longsor dan bangunan rumah yang masih menggunakan bilik, diperkirakan masih ada 18 warga hilang dan diduga turut menjadi korban longsor. Pencarian korban melibatkan tim gabungan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, polisi, dan relawan. Namun, sejak pukul 12.00 WIB, pencarian korban sementara dihentikan karena faktor cuaca yang tidak mendukung.(Ali)
10. GUNUNG MELETUS
Menjelang malam Natal, warga Tomohon, Sulawesi Utara dikejutkan dengan datangnya hujan abu dan pasir akibat letusan Gunung Lokon. Letusan terjadi sekitar pukul 17.34 Wita, Senin (24/12/2012).  "Saya pikir bunyi apa, ternyata bunyi pasir halus yang jatuh di atas seng rumah," ujar Freddy Tangkawarouw, warga Kakaskasen III yang dihubungi Kompas.com. Menurut Freddy hujan pasir tersebut berlangsung sekitar 10 menit. Banyak warga baru mengetahui ada hujan pasir karena sejak pagi Tomohon dan juga Manado hujan turun tiada henti. "Suasana berkabut sejak pagi. Saya kaget sudah banyak debu ketika keluar rumah," ujar Stanley Warouw yang tinggal dekat Gunung Api Lokon. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara, Hoyke Makarawung yang dihubungi melalui telepon membenarkan Kota Tomohon dihujani debu dengan ukuran partikel yang lebih besar. "Tadi sekitar pukul 17.24 Wita Gunung Api Lokon kembali meletus," kata Hoyke. Menurut Hoyke, pihaknya sementara memantau situasi dan tetap bersiaga mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan. "Semoga tidak membawa dampak yang lebih parah, agar warga bisa merayakan natal sebagaimana mestinya," tambah Hoyke.

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih telah membaca Postingan ini, Jika Anda menginginkan agar Blog ini selalu menjadi Inspirasi buat Anda, sedikit saran dan masukan bisa di tulis di sini,