IlmuPengetahuan.org – Air
merupakan sumber daya alam yang sangat penting vital bagi kelangsungan dan
perkembangan makhluk hidup di Bumi. Terjadinya hujan
sangat dipengaruhi oleh konveksi di atmosfer bumi dan lautan. Konveksi
adalah proses pemindahan panas oleh gerak massa
suatu fluida dari suatu daerah ke daerah lainnya. Air-air yang terdiri dari air
laut, air sungai, air limbah, dan sebagainya tersebut umumnya mengalami proses
penguapan atau evaporasi akibat adanya bantuan dari panas sinar
matahari. Air tersebut kemudian menjadi uap melayang ke udara dan akhirnya
terus bergerak menuju langit yang tinggi bersama uap-uap air yang lain.
Sesampai
di atas, uap-uap mengalami proses pemadatan atau biasa disebut juga kondensasi
sehingga terbentuklah awan. Akibat terbawa angin yang bergerak, awan-awan
tersebut saling bertemu dan membesar dan kemudian menuju ke atmosfir bumi yang
suhunya lebih rendah atau dingin dan akhirnya membentuk butiran es dan air.
Karena terlalu berat dan tidak mampu lagi ditopang angin akhirnya
butiran-butiran air atau es tersebut jatuh ke permukaan bumi, proses ini
disebut juga proses presipitasi. Karena semakin rendah, mengakibatkan
suhu semakin naik maka es/salju akan mencair, namun jika suhunya sangat rendah,
maka akan turun tetap menjadi salju.
Hujan Buatan
Hujan
buatan merupakan inovasi terbaru yang berguna agar proses jatuhnya
hujan semakin banyak dan cepat. Agar hujan buatan bisa terbentuk, maka
dibutuhkan awan-awan yang memiliki kadar air yang banyak dan kecepatan angin
yang lambat. Apakah hanya itu saja yang dibutuhkan? Tidak hanya itu, masih
banyak lagi yang harus dibutuhkan. Hujan buatan ini dibuat dengan cara menyemai
awan dengan menggunakan bahan yang bersifat higroskopik sehingga
proses pertumbuhan butir-butir hujan di dalam awan akan meningkat dan
selanjutnya akan mempercepat terjadinya hujan. Jenis awan Cumulus
adalah jenis awan yang sangat bagus untuk digunakan sebagai media membuat hujan
buatan. Setelah lokasi pemilihan awan-awan yang masuk dalam kriteria ditemukan,
langkah selanjutnya adalah proses penyemaian. Proses ini membutuhkan media
pesawat yang berfungsi untuk mengangkut bubuk-bubuk yang sudah disiapkan untuk
disebar di awan-awan tersebut.
Bubuk
khusus tersebut terdiri dari glasiogenik berupa Perak Iodida yang
berfungsi untuk membentuk es. Di dalam bubuk tersebut, dicampur pula garam dapur
atau Natrium Chlorida dan urea, bahan-bahan tersebut digunakan karena
seperti kandungan yang terdapat di awan. Untuk dapat membentuk hujan yang
lebat, biasanya dibutuhkan bubuk khusus yang sudah diterangkan di atas sebanyak
3 ton yang disemai menggunakan pesawat terbang ke awan Cumulus selama 30 hari.
Proses pembuatan hujan buatan ini juga belum mesti berhasil. Yang terpenting
adalah penyebaran bibit hujan harus memperhatikan arah angin, kelembaban dan
tekanan udara.
Manfaat Hujan Buatan
Hujan
buatan bermanfaat untuk membantu daerah yang sedang mengalami kekeringan,
pengisian waduk, keperluan air bersih, irigasi, dan sebagainya. Karena hujan
buatan ini merupakan teknologi modifikasi cuaca, maka hujan buatan bisa terjadi
kapan saja tanpa harus menunggu musim hujan.
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih telah membaca Postingan ini, Jika Anda menginginkan agar Blog ini selalu menjadi Inspirasi buat Anda, sedikit saran dan masukan bisa di tulis di sini,